Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Mendagri: Beras peredam inflasi bukti kinerja positif seluruh pihak
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 00:59:19【Sehat】849 orang sudah membaca
PerkenalanMenteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian (kanan), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kiri)

Alhamdulillah, beras menjadi peredam inflasi bulan ini. Ini menunjukkan kinerja positif dari seluruh pihak, terutama di sektor pangan, dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan,
Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menilai beras berhasil menjadi faktor utama peredam inflasi bulan ini, mencerminkan kinerja positif seluruh pihak dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan secara nasional.
“Alhamdulillah, beras menjadi peredam inflasi bulan ini. Ini menunjukkan kinerja positif dari seluruh pihak, terutama di sektor pangan, dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan,” kata Mendagri dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Kinerja sektor pertanian kembali menunjukkan hasil positif. Berdasarkan data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), harga beras nasional tercatat mengalami penurunan (deflasi) pada Oktober 2025 dan berperan signifikan sebagai peredam laju inflasi nasional.
Dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi di Kanpus Kemendagri, Jakarta, Selasa (4/11), Mendagri menekankan, tekanan inflasi global masih terjadi akibat kenaikan harga emas internasional yang mencapai lebih dari 40 persen karena faktor geopolitik dunia.
Baca juga: Mentan: Operasi pasar berlanjut, harga beras harusnya sudah turun
Namun, lanjut Tito, di dalam negeri, koordinasi pemerintah pusat dan daerah berhasil menjaga stabilitas harga bahan pokok, termasuk beras yang justru mengalami deflasi di sebagian besar provinsi.
“Pangan kita genjot terus biar harga bagus dan ketersediaan bagus. Kami mohon dukungan dari Menteri Pertanian yang mengatur dan memperkuat sektor ini,” ujar Mendagri.
Bersamaan Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyebutkan, sebanyak 23 provinsi mengalami deflasi beras, tiga provinsi stabil, dan hanya 12 provinsi yang mengalami inflasi pada komoditas ini.
Fakta tersebut menunjukkan ketersediaan beras di lapangan cukup terjaga berkat meningkatnya pasokan dan stabilnya produksi di tingkat petani.
Baca juga: Kepala Bapanas: HET beras satu harga demi turunkan harga beras
“Tren ini menandai perbaikan signifikan dimana berdasarkan historis, dalam lima tahun terakhir, beras mengalami inflasi pada Oktober tahun 2022 dan 2023, sedangkan pada Oktober 2021, 2024, dan 2025 mengalami deflasi,” kata Amalia.
Data BPS juga memperlihatkan secara umum, inflasi Oktober 2025 berada di level 0,28 persen dengan inflasi tahunan sebesar 2,86 persen, masih dalam kisaran aman.
Menariknya, sektor pangan justru menjadi penyumbang penurunan tekanan inflasi, di saat komoditas lain seperti emas perhiasan mengalami kenaikan harga.
“Deflasi beras secara bulanan (m-to-m) pada Oktober 2025 lebih dalam dibandingkan dengan September 2025,” ucap Amalia.
Baca juga: Kepala Bapanas: SPHP terus berlanjut demi stabilitas harga beras
Sesuai Data BPS inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang utama inflasi, diikuti oleh transportasi serta restoran dan jasa makanan minuman, namun penurunan harga beras telah membantu menahan laju kenaikan harga bahan pangan lainnya.
“Penurunan harga beras di Oktober ini menjadi bukti bahwa kebijakan pangan nasional mulai menunjukkan hasil konkret, di tengah berbagai tantangan global yang masih mempengaruhi harga komoditas dunia,” jelas Amalia.
Sementara, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan, capaian positif sektor pangan saat ini merupakan hasil kerja keras bersama.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mencatat kenaikan produksi beras tertinggi sejak 2009, dengan peningkatan sebesar 4,15 juta ton.
Baca juga: Mendagri: Bonus demografi-pembangunan desa kunci Indonesia Emas 2045
Capaian ini, kata Amran, menjadi bukti nyata keberhasilan program besar Presiden dalam memperkuat kedaulatan pangan.
“Alhamdulillah, berkat gagasan besar Bapak Presiden dan kerja sama semua pihak, termasuk petani dan semua di lapangan. Kenaikan produksi ini sebenarnya sudah di prediksi lebih awal oleh FAO dan lembaga Amerika bahwa Indonesia akan tumbuh kuat di sektor pangan,” kata Mentan.
Lebih lanjut, Mentan mengungkapkan adanya sejumlah anomali harga di beberapa daerah, terutama pada komoditas cabai , ayam, dan telur. Ia menyoroti adanya permainan harga oleh pihak-pihak tertentu (middleman) yang menyebabkan harga di tingkat konsumen menjadi ngak wajar.
“Kami menemukan beberapa perusahaan yang menjual beras kualitas rendah dengan label premium, padahal tingkat pecahnya tinggi. Ini merugikan masyarakat karena beras yang seharusnya dijual kisaran 12 ribu, tapi dijual 17 ribu. Nah ini harus kita bereskan bersama,” tegas Amran.
Baca juga: Mendagri: Segera kendalikan harga jika Inflasi di atas rerata nasional
Untuk itu, Mentan yang juga Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengangakan selain pengawasan distribusi, pemerintah akan memperkuat posko lapangan di 51 kabupaten yang mengalami kenaikan harga pangan.
Upaya itu dilakukan bersama Bapanas , Bulog, dan Kementerian Perdagangan, dengan sistem pemantauan terpadu agar harga pangan tetap stabil di seluruh wilayah.
“Kami sudah menurunkan tim di 51 kabupaten untuk memantau harga dan pasokan. Sinergi dengan Bulog, Bapanas, dan Kemendag berjalan baik. Pemerintah terus berkomitmen agar harga tetap terjangkau dan stok mencukupi,” ungkapnya.
Dia optimistis kerja kolaboratif antara pemerintah pusat, daerah, dan aparat penegak hukum akan terus memperkokoh fondasi ketahanan pangan nasional.
“Insya Allah, dengan kerja sama lintas sektor, Indonesia akan semakin mandiri dan tangguh menghadapi tantangan pangan ke depan,” kata Amran.
Suka(451)
Artikel Terkait
- Rekomendasi tanaman hias daun lebar yang bikin rumah lebih hidup
- Sepekan, sterilisasi dapur MBG hingga radikalisme di game online
- Kondisi cuaca di Jakarta masih normal
- SPPG HST Kalsel terapkan lima langkah cegah keracunan MBG
- Airlangga yakin eksyar RI segera capai peringkat pertama secara global
- Pemprov Lampung pantau berkala penerapan SOP dapur SPPG MBG
- Ahli gizi sebut zat besi penting bagi peningkatan performa olahraga
- Pemkot Bogor gencarkan Aksi Bergizi di sekolah tanamkan hidup sehat
- Anggota DPR dukung perluasan MBG dengan pembenahan
- Bupati Banyumas: Gebyar Pendidikan Non
Resep Populer
Rekomendasi

Nikmati menu sederhana, Diddyrayakan ulang tahun ke

Kemenkes gelar program PENARI 27 Oktober 2025 secara serenngak

Pemkab Bogor mantapkan infrastruktur dan sertifikasi dapur MBG

Ngak hanya enak, daun melinjo punya segudang manfaat sehat bagi tubuh

Mengungkap cara astronaut masak steik di stasiun luar angkasa China

BGN datangkan ahli gizi dari daerah lain untuk SPPG di Manokwari

DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting

Ekonom: Rencana penurunan PPN bisa dongkrak daya beli dan sektor riil